TIRAWUTA, MEDIAKOLTIM. COM-Hai !, Masyarakat Kolaka Timur (Koltim), Masih ingatkah kejayaan Komoditas Kakao di Tahun 90an di Wilayah Koltim, dan dikala Koltim belum mekar dari Kabupaten Kolaka?, dimana jenis tanaman perkebunan yang biasa disebut Cokelat ini perna mengalami kejayaan di Daerah yang kini dijulukin Bumi Sorume ini karena Harganya yang tinggi dan membuat Masyarakat banyak sejahtera saat membudidayakannya di era itu.
Dan seiring berjalannya waktu, Tanaman ini sempat tidak dihiraukan Masyarakat bahkan hampir dikatakan sirna disebabkan harganya menjadi anjlok dan diterpa penyakit dan serangan Hama. Namun kini mulai ramai dibicarakan dikalangan Petani Koltim. Pasalnya, Harga Biji Buah Kakao mengalami kenaikan yang cukup drastis.
Dengan maraknya perbincangan dikalangan Petani khususnya Petani di lingkup masyarakat Kolaka Timur terkait Harganya yang kini dinilai melonjak tinggi.
Sebagian Para Petani di Daerah ini tergiur dan terdengar ingin kembali membudidayakan tanaman Kakao ini. Padahal jenis Tanaman ini sebagian besar perna di musnakan sejak beberapa Tahun lalu dibebera tempat di Daerah ini, karena harga yang begitu turun alias murah ditambah adanya serangan atau gangguan Hama.
"Itu lihat Cokelat saya yang sudah beberapa Bulan saya tanam, sekarang ini bagus kalau ada Lahan kosong Kita Tanami Cokelat, soalnya saya dengar Harganya naik per Kilo, Lebih Seratus ribu "ujar Dayat salah satu Warga Petani di Koltim baru-baru ini.
Kata Dia, Tanaman Kakao memiliki keunggulan dan kemudahan saat di Panen, sehingga dirinya tertarik memilih membudidayakannya. Ia mengungkapkan dari segi Lokasi yang akan ditempatinya membudidayakan jenis Tanaman yang berdaun lebar ini sangat cocok.
"Kalau masalah Lokasinya, Tanahnya disini gembur tentu subur untuk Coklat, sehingga bagus kalau Kita kembali menanam Tanaman ini,"katanya.
Menanggapi keinginan atau Niat Petani di Koltim yang ingin kembali membudidayakan Tanaman ini, Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Sultra) Lasky Paemba mengatakan, pihaknya bersyukur jika ada Petani di Koltim yang ingin kembali mengembangkan jenis Tanaman perkebunan tersebut. Sebab Kata Kadis, Tanaman Kakao ini dinilai bisa memberikan nilai tinggi Ekonomi atau Kesejahteraan bagi Masyarakat Koltim. Sehingga, Ia juga menghimbau para Petani konsisten dalam mengembangkan jenis Tanaman tersebut.
"Syukurlah kalau Tanaman ini kembali dikembangkan di Koltim, tapi jangan lagi Kita gunakan sistem bertani dengan melihat Komoditi mana yang mahal itu Kita tanam, yang turun harganya kita tebang, menurut saya sekalipun saat itu Tanaman apa saja yang Kita sedang Tanam pasarannya turun, kita tetap rawat dan mengembangkannya,"kata Kadis kepada Mediakoltim.com, Kamis kemarin.
Menurutnya, dengan adanya keinginan Petani yang ingin kembali membudidayakan Kakao di Koltim, maka Petani di Kolaka Timur bisa mengurangi Lahan perkebunan yang masih kosong. Hal ini agar Masyarakat juga bisa mamanfaatkan Lahan perkebunannya dengan cara memilih Bibit unggul dan berkualitas agar dapat menghasilkan Tanaman Kakao yang hasilnya bagus sehingga nilai jualnya tinggi.
Lebih lanjut, Kadis menyebutkan, informasi harga kakao yang melonjak tinggi karena beberapa Negara-negara penghasil Buah Kakao yang terbesar tidak lagi menghasilkan buah kakao yang baik dikarenakan adanya kekeringan dan serangan Hama. Sehingga Produksi Tanaman Buah Kakao di Negara tersebut berkurang.
"Harga Kakao sekarang Mahal atau melonjak karena informasi yang Kami dapat ini bukan hanya di Indonesia, namun ini persoalan global dimana Negara-negara penghasil Kakao yang jumlahnya besar itu contohnya, di Afrika dan Ghana dengan Pantai Gading ini kan bermasalah dengan Kakaonya mereka di sana diserang Hama dan kekeringan akhirnya produksinya menurun,"sebutnya.
Selain itu, Ia mengajak, Para Petani yang ingin kembali membudidayakan Kakao di Kolaka Timur agar mengikuti cara yang dianjurkan oleh Dinas terkait dan sebaiknya memilih Bibit yang berkualitas.
"Jadi yang ingin menanam Kakao cari dan pilihlah Bibit yang berkualitas, jangan asal tanam Bibit, karena kalau Bibit yang berkualitas pasti Produksinya tinggi kemudian tahan akan serangan Hama, seperti, Jenis Bibit Sulawesi Dua Sulawesi Satu, dan sebagainya,"
"Makanya kalau ingin mengembangkan pembibitan Konsultasi di Dinas Perkebunan supaya kita kasih arahan dan petunjuk jadi intinya jangan asal tanam Bibit sembarang,"sarannya.
Untuk itu, Ia mengharapkan dengan adanya keinginan Patani Koltim untuk kembali menanam Tanaman Kakao ini bisa memotivasi para Petani perkebunan lainnya, yang ada di luar Daerah Kolaka Timur sehingga dapat terus mengembangkan jenis Tanaman ini.
"Jadi kalau bisa Petani yang masih memiliki Tanaman Kakao, dipelihara dengan baik lakukan pemangkasan berikan Pupuk dan Sanitasi," harapnya.
Penulis : Ahmad Emon