(Img : cnbc) |
Berdasarkan update data BPBD Koltim, Jumat 5 Oktober 2023 lalu, dari sektor pertanian, yang terdampak yakni, persawahan puso seluas 656 Ha, dan rusak berat 2531,5 Ha.
Hal ini diungkapkan, Kepala BPBD Koltim Dewa Made Ratmawan S.ST, MT saat mengikuti Rapat Koordinasi Dampak rencana penanganan bencana kekeringan ekstrim di Koltim Tahun 20203 yang digelar di Aula Rapat Sekda Koltim, Senin (23/10/2023).
"Akibat fenomena ini, maka jumlah Kelompok tani sawah yang terdampak kekeringan adalah 92 kelompok,"lapornya.
Selain itu, Ia juga menyebutkan 92 Hektar are (Ha) untuk
Sektor perkebunan yakni, kebun masyarakat mengalami lekeringan ekstrem.
Bahkan akibat Fenomena El Nino, Ia mengungkapkan jika Masyarakat mengalami kekurangan Air bersih, yang terdampak sebanyak 663 Kepala Keluarga (KK) dengan Spam kurang kebi 4 Kilo Meter (KM) Pipa rusak.
"Jadi jumlah warga yang kekurangan air bersih sebanyak 612 KK,"sebutnya.
Mantan Kabag ULP ini, menyebutkan seluruh Kecamatan yang ada di Wilayah Koltim telah dilanda kekeringan ekstrem. Dan ini terjadi mulai pertengahan Agustus, hingga laporan kejadian bencana ini di update.
"Ini akibat dari volume curah hujan berkategori rendah (0-50 mm/bulan), berdasarkan laporan BMKG,"terangnya.
Sementara itu, Sekda Koltim Andi Muhammad Iqbal Tongasa mengatakan akibat fenomena ini, maka pihaknya menghimbau Kepada seluruh pihak terkait agar segera melaksanakan kegiatan penanggulangan kekeringan ekstrim ini.(dkt)
Editor : Tim Red